www.nataliuzone.my.id »
Kalbar
,
Kalimantan
,
Kota Pontianak
,
Pontianak October Festival
,
Sosbud
»
Lomba Meriam Karbit di Alun-alun Kapuas
Lomba Meriam Karbit di Alun-alun Kapuas
Posted by Natalius Abidin on 10/19/2012 |
Kalbar,
Kalimantan,
Kota Pontianak,
Pontianak October Festival,
Sosbud
Meriam Karbit biasanya dimainkan pemuda Pontianak saat bulan Ramadhan tiba, tetapi tidak kali ini. Dalam Rangkaian Pontianak Oktober Festival di gelar Festival Meriam Karbit, yang dimulai pada pukul 16.00 wib hari Kamis 18 Oktober 2012 hingga tanggal 20 Oktober 2012 bertempat di area Open Public Space terkenal di Kota Pontianak yakni Taman Alun-alun Kapuas.
Meriam Karbit |
Festival yang akan berlangsung selama tiga hari adalah perlombaan memainkan meriam yang terbuat dari batang pohon yang berukuran besar dengan karbit sebagai bahan untuk melepaskan tembakannya sehingga menghasilkan suara dentuman yang menggelegar, bagi yang tidak terbiasa akan terkejut mendengar suara dentuman besar yang dihasilkan meriam karbit. Meriam Karbit sendiri biasa dimainkan oleh anak-anak hingga orang tua di sepanjang tepian sungai Kapuas, terutama di Kota Pontianak yang sudah menjadi ciri khas dan tontonan tersendiri setiap bulan Ramadhan menjelang.
Salah seorang peserta sedang mempersiapkan meriam karbitnya |
Lomba yang diselenggarakan oleh Pontianak Post Grup ini terbagi dalam dua kategori yakni Kategori pelajar dan kategori umum. Pada hari pertama, Kamis (18/10) dilombakan kategori Pelajar yang diikuti oleh 11 tim dari berbagai Sekolah Menengah Pertama di Kota Pontianak, tetapi karena terkendala hujan yang mengguyur tempat diadakannya lomba, terpaksa pihak penyelenggara menunda kegiatan ini hingga keesokan harinya yakni pada pukul 15.00 wib. Setelah kategori Pelajar selesai dilombakan langsung dilanjutkan untuk perlombaan kategori umum yang diikuti oleh 17 tim.
Para peserta sedang memainkan alat musiknya dan barbalas pantun |
Pada Lomba Meriam Karbit yang juga menyemarakkan hari jadi Kota Pontianak yang ke 241 Tahun ini, setiap tim peserta diberikan waktu 30 menit untuk melepaskan dua tembakan, dan disela-sela persiapan melepaskan tembakan, tim pendamping dari setiap tim menghibur pengunjung yang ada dengan memainkan alat musik yang mereka bawa, ada yang membawa alat musik tradisional seperti angklung dan sebagainya maupun alat musik perkusi. Selain itu mereka juga menyanyikan lagu-lagu daerah Kota pontianak, serta berbalas pantun.
Dalam memainkan atau menyulut meriam karbit para peserta ada yang sudah terbiasa, namun ada beberapa yang baru saja belajar memainkannya, salah seorang peserta dari SMA Negeri 10 Pontianak yang penulis temui disela-sela lomba mengaku baru saja belajar bermain meriam karbit dan melakukan persiapan kurang dari seminggu.
Disediakan sebanyak 6 buah meriam dalam lomba yang merupakan salah satu upaya melestarikan tradisi warga masyarakat Kota Pontianak ini. Dalam lomba ini para peserta diwajibkan mengenakan pakain khas Melayu Kota Pontianak. Semoga dengan semaraknya peringatan Hari Ulang Tahun Kota Pontianak yang ke 241 tahun ini semakin meningkatkan kecintaan warganya akan budaya masyarakat Kota Pontianak yang sangat kaya, dan semakin menarik minat pengunjung atau wisatawan untuk datang ke Kota Pontianak. (NA)
Disediakan sebanyak 6 buah meriam dalam lomba yang merupakan salah satu upaya melestarikan tradisi warga masyarakat Kota Pontianak ini. Dalam lomba ini para peserta diwajibkan mengenakan pakain khas Melayu Kota Pontianak. Semoga dengan semaraknya peringatan Hari Ulang Tahun Kota Pontianak yang ke 241 tahun ini semakin meningkatkan kecintaan warganya akan budaya masyarakat Kota Pontianak yang sangat kaya, dan semakin menarik minat pengunjung atau wisatawan untuk datang ke Kota Pontianak. (NA)
Tweet
