#SaveOrangUtan

"Jangan sampai kita yang dikambinghitamkan sebagai perusak hutan milik kita sendiri"

Parit Wa' Dongkak Wajok Hilir, Kabupaten Pontianak Kalimantan Barat, Pada hari Senin sore 27 Agustus lalu seekor orang utan (Pongo Pygmeius Pygmeius) masuk ke kawasan kebun milik warga setempat, dan diusir warga dengan cara membakar pohon yang menjadi tempat orang utan ini berada, sehingga orang utan jantan remaja yang usianya diperkirakan 13 tahun sampai 15 tahun tersebut ikut terbakar. Kejadian ini menghebohkan Indonesia dan dunia, terutama bagi pemerhati lingkungan. Bahkan hari ini Hashtag (tanda pagar) #SaveOrangUtan sempat menjadi Trending Topic Indonesia di situs mikroblog Twitter (Maaf saya tidak sempat mengabadikannya). Kejadian ini diduga karena semakin menipisnya lahan dan berkurangnya habitatnya, sehingga masuk ke pemukiman warga. 

Orang utan tersebut kemudian dievakuasi ke Balai Konservasi SDA Rasau Jaya Kalimantan Barat sebelum akhirnya mati pada Rabu (29/8/2012) malam sekitar pukul 22.30 WIB. Orang utan jantan dewasa itu mati dalam perjalanan untuk menjalani perawatan ke Ketapang.

Orang utan atau mayas merupakan kera besar tak berekor dengan lengan panjang dan berbulu kemerahan atau cokelat, yang hidup di hutan tropika Indonesia danMalaysia, khususnya di Pulau Kalimantan dan Sumatera memiliki kekerabatan dekat dengan manusia pada tingkat kingdom animalia, dimana orang utan memiliki tingkat kesamaan DNA sebesar 96.4%


Percakapan tentang #SaveOrangUtan
#SaveOrangUtan memang menunjukkan masih sangat besarnya kepedulian terhadap hewan yang semakin berkurang populasinya, bahkan terancam punah  ini. Banyak yang menyesalkan bahkan ada yang mengutuk aksi kekerasan terhadap hewan mamalia besar ini.

Kembali lagi kepada akar permasalahannya, kejadian ini disebabkan oleh keserakahan manusia, sehingga merusak habitat hidup mereka. Pembalakan hutan skala besar yang dilakukan oleh perusahaan yang mempunyai Hak Pengelolaan Hutan, pertambangan dan perkebunan kelapa sawit yang mempunyai andil sangat besar dalam pembabatan hutan Kalimantan besar-besaran.

Masyarakat Kalimantan seharusnya tetap menjaga budaya dan Kearifan Lokal agar tetap lestarinya tanah kalimantan kita, Pulau yang mempunyai andil besar bagi seluruh makhluk di bumi karena suplia oksigennya yang dihasilkan oleh hutan, jangan sampai penghasil oksigen itu turut musnah oleh karena keserakahan. Mari bersama-sama kita menjaga, kita memelihara dan menolak segala jenis penguasaan tanah ini oleh pihak yang ingin memperkaya diri sendiri, jangan sampai kita yang dikambinghitamkan sebagai perusak hutan milik kita sendiri (NA)

Source :

1. Orang Utan Foundation : http://orangutan.or.id
2. Orang Utan : http://id.wikipedia.org/wiki/Orang_utan
3. Habitatnya Terancam, Orang Utan Lari ke Pontianak http://www.republika.co.id/berita/nasional/nusantara-nasional/12/08/27/m9f5ez-habitatnya-terancam-orang-utan-lari-ke-pontianak



Top