Penyebab Banyaknya Blogger Gagal

Ada yang bilang ngeblog itu susah, dan pada kenyataannya memang benar-benar susah, jadi hal pertama yang ingin aku sarankan kepada kalian yang baru mau mengenal blog jangan menjerumuskan diri kedalam urusan super ribet ini. Jangan terlibat atau kecanduan ngeblog, sebab anda akan susah melepaskan diri dari kesukaran ini. Jadi jika hanya ingin mencaoba sebaiknya jangan, hanya menambah daftar blog yang terbengkalai saja.

Kembali kepada topik mengapa saya mengatakan ngeblog itu susah, ada beberapa poin yang dapat menjadi alasan ngeblog akan menjadi terasa terlalu susah, dan karena terlalu susah berjuta-juta blogger telah dikategorikan seorang blogger yang gagal pada saat ini.

Lalu apa yang menyebabkan bloger-blogger itu gagal?

1. Ngeblog susah payah tak ada respon dari pembaca.

Pada awal-awal ngeblog setiap blogger yang baru membuat blog selalu bertanya-tanya "Apakah akan ada orang yang akan membaca blog saya?" Aku juga mengalami fase ngeblog yang satu ini, blog yang sudah susah payah kita buat tak mendapat pembaca/pengunjung, bahkan tak ada yang merespon seperti kurangnya mendapat komentar, page views yang rendah dan sebagainya, jika blogger gagal melewati fase ini sudah barang tentu akan gagal menjadi seorang blogger karena menyebabkan blogger untuk berhenti ngeblog. Terlalu banyak blogger terpaku pada statistik, sebentar-sebentar melihat statistik, berharap mendapat kunjungan yang ramai tetapi malahan sepi, ini akan membuat mereka kendor semangat untuk ngeblog dan merasa ngeblog itu sulit, pada akhirnya untuk berhenti ngeblog.

2. Banyak waktu terkuras untuk hal-hal yang membuat produktivitas menurun.

Setelah berhasil melewati fase pertama tadi setiap blogger pasti akan menemukan sebuah atau beberapa istilah di dalam dunia blogging, salah satunya adalah SEO, dan mereka tertarik dengan SEO karena berpikir akan mendatangkan lebih banyak traffic  ke blognya.

Akan tetapi saking tertariknya dengan SEO blogger terlena mempelajarinya, serta hampir lupa bahwa produktivitas menghasilkan sebuah konten menurun, terlalu banyak waktu yang terbuan untuk mempelajari teknik-teknik SEO tersebut, syukur-syukur jika faham, tetapi jika mereka gagal faham akan SEO serta produktivitas menghasilkan konten turut menurun, kegagalan blog yang ia kelola semakin akan menjadi nyata.

3. Jebakan monetize blog.

Dorongan untuk membuat blog secepat mungkin menghasilkan uang untuk pengelolanya juga dapat menjadikan seorang blogger gagal menjadi blogger.

Menghasilkan uang lewat blog tentunya membutuhkan perjuangan keras untuk mencapainya, bagaimana tidak, untuk menjadi seorang publisher Google Adsense saja membutuhkan weblog yang harus memenuhi kriteria google itu sendiri. Iklan mandiri juga seperti itu, butuh blog yang mempunyai traffic yang tinggi agar pengiklan mau menempatkan iklannya di blog kita, serta butuh perjuangan keras untuk menghasilkan uang lewat blog melalui cara-cara lainnya.

Kurangnya hasil lalu lintas/kunjungan halaman blog menyebabkan kurangnya pendapatan, bahkan banyak blogger yang besar pasak daripada tiang akan menyebabkan blogger berhenti.

Jadi jika seorang blogger pemula berpikir terlalu cepat bahwa ngeblog untuk mendapatkan pengunjung yang banyak, terlarut dalam hal-hal yang menyita perhatian, serta berharap menghasilkan uang di awal-awal ngeblog maka dijamin 99% blogger tersebut adalah blogger yang gagal. Yakin.