Agama dan Ilmu Pengetahuan
Apa yang membuat kita yakin ? sebuah fakta atau kebenaran yang akurat, yang memiliki bukti, yang dapat kita lihat, dengar, raba, kecap atau baui, atau memiliki wujud tertentukah ?
Sebuah perkara akan di yakini apabila memiliki barang bukti, hal ini jelas diatur di dalam tata perundang-undangan. Atau sebuah karya harus di buktikan kepemilikannya oleh sang pemilik dengan sebuah bukti yang sangat kuat yang cukup meyakinkan. Ya, keyakinan manusia terhadap sesuatu karena manusia telah melihat, mendengar, meraba, mengecap, menbaui sebuah bentuk fisik.
Lalu bagaimana sebuah keyakinan terhadap kepercayaan atau agama ? apa buktinya hingga manusia meyakininya ?
Agama adalah sebuah bentuk perwujudan keyakinan manusia akan adanya yang lebih berkuasa terhadap dirinya, hidup dan matinya, alam semesta dan bahkan alam selain alam nyata, dan alam setelah peristiwa kematian. Agama adalah manifestasi pemikiran manusia yang terus mencari apa yang menjadikan semua yang dilihatnya.
Lalu mengapa ada banyak agama di dunia ini padahal tujuan dari semua agama itu adalah sama yakni sebuah kepuasan batin terhadap pertanyaan siapa yang menjadikannya, serta tujuan yang kedua yaitu untuk kehidupan setelah kematian.
Disini saya akan mengungkapkan analisa pribadi saya terhadap permasalahan ini, yakni mengapa adanya banyak agama yang berbeda di dunia ini, sebut saja Yahudi, Katolik, Protestan, Islam, Hindu, Budha, Taoisme, Konfucuisme, dan sebagainya.
Pola pikir manusia, terus berkembang sesuai kebutuhan manusia itu sendiri, sebab manusia memiliki akal pikiran yang katanya melebihi makhluk lain ( katanya lagi ini adalah anugerah dari Tuhan ) sehingga manusia mampu berpikir untuk dapat menyelesaikan semua yang ia cari dalam kehidupannya, oleh karena itu agama juga berkembang dan timbul beragam macam agama di dunia, oleh karena perkembangan pemikiran manusia tersebut. Mungkin hal ini sama dengan ilmu pengetahuan, seperti dahulu manusia menyatakan bahwa bumi sebagai pusat alam semesta dan diyakini bertahun-tahun, oleh karena pemikiran manusia hal ini dipatahkan dengan adanya penemuan baru yakni matahari lah sebagai pusat dari tata surya. Begitu juga dengan agama, dahulu kala manusia meyakini adanya kekuatan-kekuatan lain yang mengatur tatanan alam serta kehidupan, sehingga sekarang terciptalah berbagai macam agama tersebut, karena berbagai macam pula pola pemikiran manusia. Agama ataupun keyakinan yang lebih terdahulu telah ada juga dipatahkan oleh adanya keyakinan baru terhadap pemikiran tentang hal yang berkaitan dengan spiritual tersebut. Tetapi agama sedikit berbeda dengan ilmu pengetahuan, yang telah ada tidak semerta-merta ditinggalkan, tetapa memiliki penganut, serta yang baru juga akan memilliki penganut.
Mengapa agama dan ilmu pengetahuan berbeda ?
Ilmu pengetahuan terus berkembang sesuai dengan rasa keingintahuan manusia, terus mencari bukti-bukti konkrit terhadap sebuah penemuan demi penemuan, dan apabila sebuah penemuan baru hadir penemuan yang lama biasanya di tinggalkan karena telah termentahkan (sudah tidak terbukti lagi) oleh penemuan yang baru, dan ini konkrit, memiliki wujud atau bisa dibuktikan.
Bagaimana dengan agama? Agama atau keyakinan adalah suatu rasa kepercayaan manusia terhadap yang menjadikannya, dan hal ini di aktualisasikan manusia melalui ritual, setiap agama memiliki ritual masing-masing yang tentunya berbeda satu dengan yang lainnya.Mengapa agama atau keyakinan berbeda dengan ilmu pengetahuan. Sebagai contoh, yahudi terlebih dahulu lahir dan berkembang daripada aliran kristen (pengikut Kristus/Isa) begitu juga dengan Islam lebih muda daripada Kekristenan. yang menjadi perbedaannya adalah apa yang terlahir atau tercetus (dalam hal ini di bawa dan di syiarkan) terlebih dahulu tidak semerta-merta langsung ditinggalkan, bahkan akan tetap memiliki pengikut dan penganut yang setia. Hal ini berkaitan dengan spiritual seseorang, pemikiran seseorang serta keyakinan setiap individu masing-masing. Dan apa yang menjadi bukti konkrit sehingga manusia meyakini agama dan keyakinan tersebut ? Jawab : Iman.
Iman adalah sesuatu yang timbul dan lahir dari batin (hati) seseorang, iman juga dapat saya artikan sebuah keyakinan mental manusia. Bukti yang meyebabkan seseorang mengimani sesuatu adalah sebuah mukjizat (keajaiban, dalam Ilmu Pengetahuan tidak pernah ada) yang di yakini ditunjukan oleh Tuhan kepada manusia.
tetapi yang menyebabkan seseorang beragama adalah sebagian besar karena faktor garis keturunan, bukan karena keajaiban tersebut. Seseorang akan memeluk sebuah keyakinan atau agama yang sama dengan apa yang dipeluk oleh kedua orang tuanya.
Agama di dunia memang beragam banyaknya, tetapi menurut saya memiliki tujuan yang sama yakni :
- Rasa aman, nyaman dan damai di dunia ; dan
- Menghindarkan diri dari neraka serta menginginkan surga/nirwana.
Lalu, apa jadinya apabla tidak pernah terdapat satu kalimatpun tentang surga dan neraka di dalam kitab suci agama manapun di dunia, apakah manusia masih beragama ? apakah beragama hanya ingin mengincar surga, lalu apakah orang baik hati, dan tidak pernah melakukan kesalahan terhadap sesamanya tidak akan di anggap oleh manusia lain hanya karena menyatakan diri tidak beragama?
Tweet
